Motivasi, Sikap & Perilaku dalam Organisasi. Leonardo James Sunadi. Menurut satu definisi (Steers & Porter, 1991), motivasi adalah kekuatan yang melayani tiga fungsi: memberikan energi, atau menyebabkan orang bertindak; itu mengarahkan perilaku menuju pencapaian tujuan tertentu; dan itu mendukung upaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan
Di kalangan remaja sering dijumpai adanya perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Kelompok yang paling rentan dalam proses perilaku menyimpang yaitu para remaja. Kenakalan remaja telah menjadi perhatian serius dalam diskusi mengenai dinamika sosial, terutama terkait masa remaja. Remaja memiliki karakteristik tersendiri dalam
bersama-sama saling mendukung untuk tetap bertahan dalam kelompok kerja dalam mencapai tujuan bersama. Robbins (2008) menyatakan bahwa semakin kohesif suatu kelompok, para anggota semakin mengarah ke tujuan. Selanjutnya tingkat kohesivitas akan memiliki pengaruh terhadap komitmen terhadap organisasi tergantung dari seberapa jauh kesamaan dan
Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh. 4) Kesepakatan (Consensus) Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil.
Sebuah kelompok dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang terhubung dalam hubungan sosial dan oleh hubungan sosial. Secara umum, kelompok mengambil keputusan dengan melalui fase
Saya merasa tertarik dan setuju dengan alasan ini karena dalam organisasi, rasa tanggung jawab dan fungsi social merupakan satu dari sekian banyak faktor penting dalam organisasi. Bila suatu organisasi atau Kelompok tidak memiliki rasa tanggung jawab dan fungsi social, maka tujuan organisasi tersebut tentunya tidak dapat tercapai dengan baik.
ZhO5L.
